Sabtu, 03 Desember 2011

ARTIKEL PANCASILA

Pancasila
1. Ketuhanan yang maha esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Itulah tadi Pancasila yang merupakan dasar Negara bagi Negara kita. Sebagai dasar Negara, Pancasila lahir berdasarkan nilai-nilai budaya yang terkandung sejak zaman nenek moyang kita dahulu. Nilai-nilai tersebut lahir dan melekat secara tidak sengaja pada nenek moyang kita.

Baru saja kita lewati hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu hari Pancasila. Sebelumnya, nama Pancasila itu terdiri dari Panca dan Sila. Nama Panca diusulkan oleh Ir.Soekarno sedangkan nama Sila diusulkan oleh salah seorang ahli bahasa. Pancasila lahir bukan ciptaan para pendahulu kita. Pancasila dirasakan sudah sempurna dan mencakup segala aspek pada Bangsa Indonesia.

Setelah puluhan tahun lahirnya Pancasila, apakah kita sudah merasa menghayati dan mengilhami arti Pancasila di kehidupan kita????

Kondisi bangsa saat ini mencerminkan bahwa Pancasila dirasakan belum dipraktekkan secara langsung. Segala perpecahan dan konflik yang terjadi sungguh tidak mencerminkan Jati diri Bangsa.

Salah satu hal yang nyata perihal penyimpangan nilai-nilai Pancasila adalah dengan leluasanya aliran Ahmadiyah berdiri di Negara Kita. Walaupun Aliran Ahmadiyah sudah mendunia, tetapi jelas-jelas sudah termasuk dalam “Penodaan Agama” karena mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi.Kita telisik lagi tentang sila Pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap warga Negara Indonesia diberikan kebebasan untuk memeluk agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Protestan, Hindu,dan Budha. Tetapi kebebasan tersebut dengan catatan tidak menodai suatu agama. Aliran Ahmadiyah jelas-jelas sudah menyimpang dari Ajaran Islam. Tetapi apa yang bisa dilakukan pemerintah?? Dengan bebasnya mereka menyebarkan ajaran tersebut di Negara kita.

Hal lain yang menjadi perhatian kita adalah tentang persatuan antara warga Negara, antara sesama saudara kita bangsa Indonesia. Persatuan kita dirasakan sudah merenggang, apalagi baru saja kita dengar tragedi monas yaitu pertikaian antara FPI (Front Pembela Islam) dengan AKKBB (Aliansi Kebangsaan dan Kerakyatan dalam Beragama dan Berkeyakinan). Kejadian tersebut sudah menjadi berita yang paling hot di TV. Dimana persatuan antara sesama bangsa yang dulu?? sungguh tidak mencerminkan. Disaat saudara sendiri memperingati hari Pancasila, malah diserang tanpa alasan yang tidak jelas. Apakah apabila seseorang yang beda pendapat dengan kita harus kita serang?? Perbedaan itu wajar, sehingga segala sesuatu tentang hal tersebut dianggap biasa. Wong semboyan kita aja “Bhineka Tunggal Ika”. Akhirnya perbedaan tersebut apabila dipersepsi secara salah memang akan menimbulkan pertikaian dan hal itulah yang sudah terjadi. Tapi kita tidak bisa hanya menyalah-nyalahkan FPI, tidak mugnkin ada asap apabila tidak ada api. Kita tidak bisa meilhat secara langsung. Tidak mungkin juga FPI menyerang tanpa alasan. Pasti ada udang dibalik batu…

Selain itu, Kondisi perkonomian kita sekarang juga sangat kritis. Ditengah kondisi seperti ini, malah tercipta Gap antara si kaya dengan si miskin. Dimana Keadilan, Bos???

Kiranya Semua paparan diatas sudah mencerminkan penyimpangan yang ada. Nilai- nilai Pancasila belum direalisasikan secara nyata. Kita semua berharap melalui pertikaian yang ada, serta kondisi bangsa saat ini menjadi yang terakhir menimpa bangsa kita. Kita juga melihat dari masalah-masalah tersebut, kita bisa belajar dan mencoba untuk mengamalkan nilai- nilai Pancasila, karena Pancasila sudah sempurna tinggal pencerminannya saja yang perlu kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar