Senin, 26 Desember 2011

MMC Alat Transportasi Urban Masa Depan




TOKYO
- Micro Commuter Concept (MCC) adalah kendaraan masa depan. Sebuah moda transportasi personal menggunakan tenaga listrik murni, hadir dalam bentuk kecil, ringan, dan kompak.

Para produsen mobil Jepang saat ini memang sedang fokus untuk memproduksi electric vehicle (EV),yakni kendaraan ramah lingkungan yang 100% menggunakan tenaga listrik. Mengapa harus listrik? Ada beberapa alasannya. Tapi,yang paling utama adalah kadar emisi CO2 yang hampir nol.

Karena tidak ada pembakaran, kendaraan elektris tidak menghasilkan asap dan panas mesin sehingga tidak ada polusi udara. Mesin elektris tidak memiliki knalpot, tangki, transmisi dan piston seperti kendaraan konvensional. Penggerak utamanya adalah motor listrik yang bersumber energi dari baterai (aki). Selain tidak mengeluarkan emisi,EV juga tidak bising.

Keuntungan lain dari tenaga listrik adalah sifat regeneratif mesin listrik. Ketika mobil deakselerasi tanpa menginjak pedal gas, EV bisa men-charge baterai secara otomatis ketika mobil mengalami perlambatan.

Di sela-sela perhelatan Tokyo Motor Show 2011, Presiden Honda Motor Co Takanobu Ito mengungkap bahwa kendaraan elektrik yang 100 persen menggunakan tenaga listrik akan jadi salah satu pilihan pada masa depan. Melihat dari performa baterai, waktu pengisian (charging), dan biaya baterai yang masih mahal, Ito menilai EV lebih cocok untuk mobil berdesain kecil. EV yang mudah diisi baterainya dan memiliki kemampuan manuver (berbelok) yang bagus dinilai Ito lebih cocok untuk negara seperti Jepang, Eropa dan negara Asia lainnya.

Honda memperkenalkan Micro Commuter Concept yang dinilai sangat cocok menggunakan tenaga listrik murni. Ketika diperkenalkan, MCC langsung mengundang pandang para jurnalis yang meliput. Mobil futuristik dengan kombinasi warna putih dan biru ini berukuran mikro.

Desainnya memang berbasis Kei-car,mobil kecil bermesin di bawah 660 cc dan panjang maksimal 3,4 meter yang sangat populer di Jepang. Ukurannya yang kecil ini membuat MCC fleksibel dalam melakukan proses commuting di kawasan urban. Dan, yang paling menarik adalah, di dalam mobil ini ada sebuah kendaraan lain, yakni sebuah skutik mungil bertenaga listrik yang disebut Motor Compo. Panjang Motor Compo hanya 930 mm, mudah sekali dibenamkan di dalam MCC yang memiliki lebar 2.500 mm.

Pengguna pun diberi pilihan, mengangkut dua orang penumpang di belakang,atau membawa Motor Compo saat bepergian sendiri. Honda MCC memiliki mesin elektrik dari baterai litium ion bertenaga 3.3 kWh yang mampu memompa 22 daya kuda.Akselerasi dari 0- 60 km per jam dicapai dalam 7,4 detik. Kecepatan maksimumnya juga dibatasi hanya 60 km per jam. Waktu charging-nya juga sangat cepat, tak sampai satu jam. Bahkan,lebih cepat daripada men-charge sebuah laptop. Dalam kondisi penuh, MCC ini bisa berjalan hingga 60 km per jam, ideal untuk berkeliling kota.

Hal menarik lainnya dari MCC adalah interior dan teknologi yang dibenamkan. Hanya ada satu kursi untuk pengemudi. Juga tidak ada tuas kemudi, melainkan joystick seperti yang digunakan untuk bermain video game. Dasbornya berisi panel informasi seputar mobil. Masih ada satu layar lagi tepat di hadapan pengemudi, termasuk sebuah dock untuk menghubungkan smartphone pengguna ke mobil. Mungkin pada masa depan, data dari smartphone bisa langsung diunduh langsung ke dalam mobil. Tak hanya memutar lagu atau video, juga lokasi tujuan, peta dan lain-lainnya.

Skutik elektrik dan MCC adalah bagian dari konsep Man Maxium/Machine Minimum Honda. “Mobil ini menawarkan cara berkomunikasi baru antara pengguna dan mobil,” ujar pernyataan resmi dari Honda. Diakui Ito bahwa secara proporsi, pada masa depan kendaraan bertenaga 100 persen listrik memang lebih kecil dibandingkan hybrid. Namun, teknologi yang berbeda-beda ini akan digunakan di segmen mobil yang berbeda pula.

Untuk 10 hingga 20 tahun ke depan, saya pikir untuk mengurangi CO2,kami harus menggunakan teknologi yang berbeda beda ini, termasuk di antaranya kendaraan yang menggunakan tenaga listrik murni,” sebutnya.
(zwr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar